Manokwari, TP – Pemkab Manokwari sudah memikirkan rencana pembangunan rumah sakit jiwa (RSJ) di Manokwari. Hanya saja, rencana itu perlu dimatangkan lagi karena selain fisik gedung, SDM dan fasilitas juga perlu disiapkan dengan baik.
“Sebelum ditanyakan, saya sudah punya pandangan ke depan. Kita berupaya cari lokasi karena lokasi juga penting dan tenaga dokternya. Selain itu, SDM perlu disiapkan, tidak bisa asal bangun gedung tapi kalau tidak ada SDM berupa dokter dan perawat sama saja,” ujar Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan kepada wartawan di RSUD Manokwari, Senin (13/5).
Jadi, kata dia, semua perlu persiapan yang matang. Kemungkinan besar, kata dia, salah satu ruang di RSUD Manokwari yang disiapkan untuk merawat pasien sakit jiwa. Hal itu dilakukan sambil menunggu pembangunan RSJ.
Ketika ditanyakan lebih detail soal realisasi rencana pembangunan, dia menyatakan, belum ada rencana pembangunan karena masih dalam pemikiran.
“Karena untuk bangun perlu persiapan SDM. SDM ada dokter dan perawat, dan juga perlu pelatihan,” tegasnya.
Pembangunan RSJ pun, kata dia, kembali pada kemampuan keuangan daerah. Jika tidak ada anggaran, maka sama saja dengan bohong. “Itu pun kembali pada kemampuan keuangan daerah. Kalau anggaran tidak cukup sama saja bohong. Jadi tidak perlu tergesa, tapi bangun satu per satu dan manfaatkan dulu baru bisa melangkah ke yang lain,” sebutnya.
Oleh karena itu, menurutnya, untuk orang sakit jiwa di Manokwari akan dirujuk ke luar daerah. “Karena di sini belum bisa dirawat. Tapi kita harus siapkan dan perlu perencanaan,” pungkasya. (BNB-R3)