MERAUKE,ARAFURA,-Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke, Ir.H.B.L. Tobing, M,Eng mengemukakan bahwa upaya untuk membantu masyarakat yang tertimpa bencana banjir terus dilakukan pihak pemerintah. Dalam hal ini ada 3 titik signifikan yang telah diamankan dan memang berpengaruh cukup besar, yaitu pintu air dan jembatan lampu satu, pintu air belakang rumah sakit dan pintu air transito. Khusus untuk kawasan di sekitar kampus Unmus pihaknya bersama bupati bahkan telah meninjau langsung dan membawa teknisi serta tukang untuk membuka pintu air. Oleh sebab itu kawasan payum dan sekitar kampus sama sekali tidak ada masalah.
“Sebenarnya pintu-pintu air ini terbuka namun tidak maksimal. Apalagi dengan debit air yang besar, ditambah daerah kita yang rata sehingga kecepatan aliran air sangat lambat. Oleh sebab itu ketika pintu air dibuka maka air tidak langsung mengalir dengan mudah begitu saja,” jelasnya kepada wartawan di ruang kerjanya kemarin. Lebih lanjut ia menjelaskan, Peristiwa yang pernah terjadi pada tahun 2004 silam dengan tahun ini sangat berbeda karena diperkirakan intensitas hujan lebih besar tahun ini. Apalagi selama 15 tahun terakhir pertumbuhan penduduk Kabupaten Merauke juga mengalami peningkatan pesat dan itu berarti semakin meningkat pula pertumbuhan perumahan dan pemukiman. Oleh sebab itu sejumlah masyarakat yang pada tahun-tahun sebelumnya tidak mengalami banjir maka tahun ini ikut terkena dampak.
Selain itu terdapat daerah-daerah resapan yang sering menjadi tempat genangan air, sekarang ini sudah ditimbun untuk pertokoan dan pemukiman. “Seperti yang kita tahu hujan turun selama 3 hari 3 malam dan dimanapun jika sudah kondisi demikian, di daerah yang infrastrukturnya komplitpun tetap akan menyebabkan genangan-genangan air,”terangnya lagi. Ia menambahkan bahwa untuk pintu air transito dan belakang rumah sakit ketika ditangani akhirnya air langsung surut namun hanya untuk di wilayah tertentu mulai dari Jalan PGT, Jalan Biak, Jalan Pendidikan dan Jalan Ahmad Yani.
Sedangkan untuk Jalan Jawa, Seringgu dan Noari dapat diatasi melalui pintu air di belakang rumah sakit. Khusus untuk kawasan Kali Weda sudah ditangani dengan menjebol pintu air di lampu satu begitu pula untuk jembatan sudah diperluas atau digali. Menurut informasi pada jam 12 malam air sudah surut namun karena Selasa malam hujan kembali turun sehingga kawasan tersebut kembali tergenang. Terkait dengan banjir di kawasan Jati-Jati dan Kamundu pemerintah juga telah mengevakuasi warga setempat dan memberikan bantuan yang memadai. Namun ke depan, untuk mengatasi banjir ini yang menjadi poin utama adalah normalisasi dan warga juga diminta untuk senantiasa menaati aturan terutama yang tinggal di sekitar sempadan drainase sehingga intansi terkait akan lebih mudah untuk masuk guna pemeliharaan saluran-saluran.