Jayapura – Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Papua, Iwanta Peranginangin menegaskan, pengusaha biro perjalanan gulung tikar akibat dari kebijakan maskapai yang menerapkan batas harga tiket tertinggi.
“Yang paling merasakan dampaknya adalah pengusaha biro perjalanan dan masyarakat, kami pengusaha harus ikut menaikkan harga paket perjalanan yang cukup signifikan khususnya di Papua, “terang Iwanta, Kamis (10/1/2019).
Pihaknya pun khawatir dengan kondisi tersebut lantaran akan mempengaruhi daya beli wisatawan asing dan domestik yang hendak berwisata ke Papua. Menurut dia, hal itu akan mengurangi pendapatan daerah seiring berkurangnya wisatawan berkunjung ke Papua.
Dikatakan, wisatawan domestik akan lebih memilih berlibur ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri lantaran harga tiket internasional lebih murah dibandingkan domestik.
“Pendapatan daerah akan berkurang karena objek wisata akan sepi, pengunjung restaurant, hotel dan transport sehingga program pemerintah dalam pengembangan pariwisata tidak tercapai, “kata Iwanta.
“Pastinya akan menjadi pengeluaran devisa bagi Indonesia, oleh sebab itu pihaknya meyakini dampak negative yang akan timbul dari hal tersebut adalah berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik ke Papua, “sambungnya.
Pihaknya berharap, perhatian pemerintah dalam hal ini dinas atau kementerian terkait untuk mendukung perkembangan pariwisata yang sudah diprogramkan oleh Kementerian Pariwisata. (Zulkifli)