MERAUKE,ARAFURA,-Bupati Merauke, Frederikus Gebze menghimbau agar arus demokrasi di tanah Papua khususnya di Kabupaten Merauke dapat diwarnai oleh anak-anak daerah. Sebab anak-anak Marind yang mempunyai tempat ini, biarlah mereka yang mewarnai arus demokrasi itu dalam konteks tertentu. Biarlah hak politik atau hak kesulungan itu mereka sendiri yang menguji. Mereka yang mengadu tentang intelektual dan kecakapan mereka sehingga menjadi perpaduan yang harmonis dari tatanan yang lain yang sudah didiami oleh masyarakat Indonesia.
Ia menegaskan bahwa tidak ada maksud atau terkesan ada pembatasan ruang gerak sebagai warga negara Indonesia namun jika sudah berbicara tentang kearifan lokal maka sudah sepantasnya kesempatan itu diberikan kepada orang asli daerah ini. “Kita berkompetisi di antara anak-anak kita sendiri tapi dengan catatan ujaran kebencian harus dihindari, penyebaran berita hoax hingga upaya-upaya pembunuhan karakter secara pribadi, semua harus dihentikan,”tegasnya saat ditemui wartawan di Gedung Negara belum lama ini.
Ia benar-benar menekankan hal tersebut agar demokrasi yang akan dilalui mampu berjalan dengan baik. Ini uji coba dari sebuah perhelatan pileg dan pilpres. Jangan sampai Indonesia yang begitu manis justru dirusak oleh orang-orang Indonesia sendiri bukan orang lain. Apalagi sampai di sejumlah wilayah yang ada di ujung timur ini. Untuk itu sebagai pimpinan daerah dan pembina politik serta sebagai pengayom masyarakat di Kabupaten Merauke, dirinya menghimbau agar jangan merampas lagi hak kesulungan dan anak-anak daerah dapat berkompetisi di atas tanahnya sendiri.
Menurutnya, arus demokrasi berjalan baik di Indonesia dan sebagai pimpinan dari ufuk timur pihaknya juga bisa melihat bahwa evoria demokrasi yang baik itu ternyata dicederai oleh elit-elit yang dianggap mapan dan mumpuni. Sampai pada tahap itu akan ada proses Pileg, Pilpres, Pilkada atau Pilgub. Dalam kapasitas ini dirinya hanya mengajak dan meminta dengan kerendahan hati agar kesempatan itu tetap dapat diberikan kepada an ak-anak daerah.