Manokwari, TP – Ancaman kebocoran dan penyalahgunaan anggaran cukup mengerikan. Oleh sebab itu, pejabat dan ASN Pemkab Manokwari diingatkan untuk tidak berpikir aneh-aneh.
“Saya berharap kepada kita semua sudah tidak zamannya lagi, sudah jaman now. Jaman now jangan ada berpikir aneh-aneh. Kalau berpikir aneh-aneh, maka kita pun akan menderita,” sebut Asisten I Sekda Kabupaten Manokwari, Wanto saat menjadi Pembina apel gabungan ASN di halaman kantor Bupati Manokwari, Senin (21/1).
Sebagai ASN, maupun keluarga ASN diminta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan menjadikan tahun 2018 sebagai pelajaran agar di tahun 2019 ini menjadi lebih baik.
“Tahun 2018 mari dijadikan sebagai guru, menjadi pengalaman baik untuk kita semua, itu pengalaman empirik apakah kita harus tingkatkan atau harus ubah itu tergantung dari bapak dan ibu. Yang jelas bapak dan ibu yang sudah tahu sendiri masing-masing OPD,” tegasnya.
Dia juga mengajak ASN untuk belajar mengaktualisasikan diri guna menjemput kompetisi di masa mendatang. Apalagi, ke depan syarat untuk mendapatkan jabatan akan semakin sulit.
“Kita semua mari belajar terus. Saya hanya tinggal lima tahun kalau Tuhan sayang, bapak dan ibu yang ada kurang 25 atau 30 tahun mari kita belajaar supaya estafet ke depan akan lebih daripada hari ini,” sebutnya.
Tahun 2019, kata dia bekerja harusnya diubah dengan melibatkan orang lain agar ada pengkaderan. “Di 2019 ini hendaknya melibatkan orang lain juga supaya mereka juga tahu dan proses pengkaderan itu tetap berjalan. Oleh sebab itu, kalau tidak ada proses pembelajaran, pengkaderan kapan lagi,” ulasnya.
Pengkaderan hal yang penting agar di setiap OPD tidak hanya bergantung pada orang tertentu. “Begitu nanti kita pindah, maka OPD itu atau unit itu nanti akan lumpuh karena waktu itu hanya bergantung pada satu orang saja,” tandasnya. (BNB-R3)