Bintuni, TP – Brigjen (Purn) Abraham O. Atururi adalah tokoh pencetus atau perintis Provinsi Papua Barat yang memiliki sosok tegas dan disiplin serta memiliki kepribadian yang disenangi banyak orang serta pemimpin memiliki kharismatik.
“Sebagai pemuda asli 7 suku Kabupaten Teluk Bintuni kami sangat merasa kehilangan atas meninggalnya Bapak Brigjen Purn Abraham Oktavianus Atururi mantan Gubernur Papua Barat 2 periode yaitu Periode 2003-2008 dan 2011-2016 pada tanggal 20 September 2019 di Rumah Sakit Azhar Zahir Angkatan Laut Manokwari,” ungkap Tokoh Pemuda 7 Suku asli Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, S.HI kepada Tabura Pos, Minggu (22/9) ketika ditemui di Bintuni.
Baginya, jenderal yang akrab dipanggil Bram Atururi itu, adalah sosok yang tegas dan disiplin dan merupakan tokoh perintis terbentuknya provinsi Papua Barat yang dimekarkan dari provinsi induknya Provinsi Papua yang dulunya dinamakan Provinsi Irian Jaya, sehingga nama awal Provinsi Papua Barat waktu itu disebut sebagai provinsi Irian Jaya Barat.
Bagi dia, banyak pembangunan yang terjadi dimasa kepemimpinan almarhum, salah satuanya pemekaran beberapa kabupaten di wilayah Provinsi Papua Barat.
Selain itu, perubahan lainnya adalah pembangunan jalan Trans Papua Barat. Dikatakannya, sebelum jalan Trans Papua Barat dibangun, dulu mereka bersama orang tua kalau mau ke Manokwari harus bersusah-susah selama beberapa hari dan bahkan bisa berminggu-minggu diperjalanan. Bahkan masyarakat Teluk Bintuni ada yang lewat Sorong dengan kapal laut apabila hendak ke Manokwari.
“Berkat kepemimpinan Bram Atururi maka puji Tuhan dan alhamdulillah jalan yang tadinya tidak bisa diterobos oleh masyarakat Teluk Bintuni termasuk saya sebagai salah satu pemuda puji Tuhan sekarang jalan sudah bisa diterobos hanya dalam waktu beberapa jam sudah bisa sampai di Manokwari. Dan tentunya ini menunjukkan bahwa beliau telah meletakkan dasar-dasar pembangunan provinsi Papua Barat. Maka saya secara pribadi sebagai salah satu tokoh pemuda menganggap beliau adalah tokoh pembangunan atau tokoh perintis terbentuknya provinsi Papua Barat,” ungkapnya.
Ahmad Subuh Refideso yang juga sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Teluk Bintuni periode 2018-2022 ini merasa sangat kehilangan atas wafatnya almarhum Abraham O. Atururi yang banyak menginspirasi masyarakat Provinsi Papua Barat dengan mottonya ‘kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kitorang siapa lagi’.
“Maka selaku Ketua Umum MUI Kabupaten Teluk Bintuni saya dan segenap pengurus dan anggota menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak Berigjen Purn. Abraham Oktavianus Atururi mantan Gubernur Papua Barat Periode 2003-2008 dan 2011-2016. Semoga arwah beliau diterima Tuhan Yang Maha Kuasa serta keluarga yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan iman sehingga kepergian beliau bisa tenang disisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan sekaligus atas nama DPD MUI berbela sungkawa atas kepergian beliau semoga arwah beliau dapat diterima Tuhan Yang Maha Kuasa setimpal dengan amal baiknya yang telah beliau persembahkan kepada kami dan masyarakat di Papua Barat dan terutama kami sebagai tokoh agama di wilayah Provinsi Papua Barat termasuk kami yang berada di kabupaten Teluk Bintuni semoga arwah almarhum Diterima Tuhan Yang Maha Kauasa,”
Dirinya berharap, ke depan muncul tokoh-tokoh muda atau generasi penerus seperti almarhum yang tegas dan disiplin dalam memimpin serta memiliki jiwa membangun yang tinggi dan tidak pernah pilih kasih dan dalam konteks memperlakukan umat beragama secara baik dan proporsional sesuai dengan motto. [ABI-R4]