Pasific Pos.com
Kabupaten Jayapura

Air PDAM Keruh, Pelayanan juga Terganggu Akibat Curah Hujan Tinggi

SENTANI–Direktur PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengatakan bahwa pelayanan PDAM Jayapura sedikit terganggu dengan curah hujan tinggi beberapa minggu terakhir dan longsoran yang terjadi di sekitar tempat penampung air dari sumber mata air.

“Jadi memang beberapa minggu terakhir ini pelayanan kita terganggu sebagai dampak longsoran material yang menutupi sumber air. Inilah yang menjadi kendala kita dalam melayani masyarakat terutama untuk intik Kojabu dan Kamp Wolker” jelas Sutisna ketika menjawab pertanyaan harian ini terkait keluhan masyarakat tentang air PDAM yang keruh.

Dikatakannya, meski masih mengalami gangguan akibat longsoran tersebut, Sutisna mengatakan bahwa saat ini kondisi sumber air PDAM dengan debit 895 liter/detik sudah mulai normal.

“Memang sudah mulai normal, tapi masih belum kita pakai untuk pasok air ke masyarakat karena airnya masih keruh. Tetapi upaya yang kita lakukan adalah, kita memperbanyak frekuensi pembersihan di intik-intik diseluruh strainer yang ada” urainya.

Sutisna juga menambahkan, ada beberapa daerah yang tingkat kerawanan air keruh itu cukup tinggi seperti di Jaya Asri, kali kamp, angkasa dan Ajen.

“Daerah itu yang rawan, jadi kami harap pelanggan apabila menemukan pada saat pertama kali buka keran lalu terjadi kekeruhan mohon untuk dimatikan dulu. Karena petugas kami ketika hujan turun memang akan seoptimal mungkin untuk melakukan penggelontoran artinya melakukan penghentian sementara untuk dibuang air yang kotor itu tetapi pada prinsipnya kondisi air saat ini sudah normal” tandasnya.

Sutisna mengungkapkan, keruhnya ari PDAM bukan hanya terjadi di Kota Jayapura saja, di wilayah Kabupaten Jayapura pun mengalami hal yang sama.

“Untuk wilayah Sentani satu bulan kemarin memang ada terjadi gangguan karena ada intik kita di POS 7 itu mengalami kerusakan sebagai dampak dari adanya longsoran dari Pengunungan Cycloop yang menutupi area sumber Air. Tetapi syukur Allhamdullialh kemarin kita sudah mencoba dan berhasil mencari sumber alternative walaupun debitnya tidak banyak baru 40liter/detik” ungkapnya.

Untuk di Kabupaten Jayapura walau debit airnya terbilang sangat kecil, tetapi pihaknya memasok air kepada masyarakat.

“2 minggu lalu kita sempat hentikan 3 hari karena khusus untuk wilayah Sentani airnya cukup keruh dan tidak layak untuk di konsumsi. Tetapi kemarin tim teknis dari pusat dan KUPP Sentani beserta staf sudah berhasil memanfaat intik di atas Pos 7, ada Kapasitas 40 Liter/detik” katanya.

“Seharunya debit normalnya itu 120liter/detik tetapi dengan intik baru 40liter/detik setidaknya bisa memenuhi kebutuhan sebagaian warga yang ada di Sentani dan sekitarnya” pungkas Sutisna.