PLN UIP MPA Perkuat Konservasi dan Wisata Edukasi Burung Gosong Melalui TJSL

Halmahera Utara – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) terus menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berorientasi pada dampak berkelanjutan.

Salah satu inisiatif tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan pengukuran dampak Program Pengembangan Potensi Wisata Edukasi Penetasan Semi Alami Burung Gosong (Mamoa) dengan menggunakan metode Social Return on Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak sosial dan lingkungan yang signifikan, khususnya dalam penguatan upaya konservasi satwa endemik sekaligus pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata edukasi berbasis kearifan lokal.

Berdasarkan analisis SROI, program ini mencatat nilai 1:1,24, yang berarti setiap Rp1 investasi TJSL PLN mampu menciptakan nilai manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan sebesar Rp1,24 bagi masyarakat pengelola dan lingkungan sekitar.

Sementara itu, hasil pengukuran IKM menunjukkan skor 97,50 yang berada pada kategori “Sangat Baik”. Skor tersebut mencerminkan tingginya tingkat kepuasan pemangku kepentingan terhadap relevansi program, pendekatan konservasi yang diterapkan, serta manfaat langsung yang dirasakan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dan daya tarik wisata lokal.

Program pengembangan wisata edukasi penetasan semi alami Burung Gosong (Mamoa) berperan penting dalam meningkatkan kesadaran konservasi, memperkuat pengetahuan masyarakat tentang siklus hidup satwa endemik, serta menciptakan peluang ekonomi alternatif melalui aktivitas wisata berbasis edukasi.

Dampak lanjutannya adalah meningkatnya kunjungan wisata, tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan, serta penguatan identitas lokal daerah.

Ketua Tim Pelaksana, Fiktor Imanuel Boleu menyampaikan bahwa dukungan PLN melalui program TJSL memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan kegiatan konservasi dan edukasi masyarakat.

“Program ini tidak hanya berfokus pada pelestarian Burung Gosong, tetapi juga membangun pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem. Melalui wisata edukasi penetasan semi alami, masyarakat memperoleh pengetahuan sekaligus peluang ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Fiktor.

Dia juga mengapresiasi langkah PLN yang melakukan pengukuran dampak secara sistematis sebagai bentuk akuntabilitas dan komitmen terhadap keberhasilan program.

Sementara itu, General Manager PLN UIP MPA, Nur Hardiyanto, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

“Nilai SROI sebesar 1:1,24 dan skor IKM 97,50 menunjukkan bahwa Program Pengembangan Wisata Edukasi Penetasan Burung Gosong memberikan manfaat nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat. PLN berkomitmen untuk terus menghadirkan program TJSL yang tidak hanya berdampak sosial dan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan,” jelas Nur.

Dia menyampaikan bahwa hasil evaluasi berbasis SROI dan IKM menjadi dasar pengembangan program serupa ke depan.

“Pengukuran dampak menjadi pijakan penting bagi PLN dalam menyempurnakan dan mereplikasi program pemberdayaan berbasis konservasi agar semakin tepat sasaran, berkelanjutan, dan memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Nur.

Melalui program ini, PLN UIP MPA menegaskan perannya sebagai mitra pembangunan yang tidak hanya menghadirkan infrastruktur ketenagalistrikan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan pengembangan ekonomi masyarakat melalui wisata edukasi yang berkelanjutan.

Related posts

Kolaborasi Honda di Mandiri Auto and Housing Expo 2025

Fani

Solusi Antares IoT Bantu Pengendalian Konsumsi Energi Keberlanjutan dan Tingkatkan Produktivitas

Fani

Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Nasional

Fani

Menag dan Pejabat UEA Bahas Sinergi Pengembangan Potensi Zakat dan Wakaf

Fani

Program GoZero Telkom Raih Penghargaan ESG Sustainability Ratings 2025

Fani

Literasi Inklusi Keuangan Papua di Bawah Nasional, OJK Gencar Lakukan Edukasi

Fani

Leave a Comment