Diskusi Publik Road to FDS XV 2026 Resmi Dibuka, Asisten II Tekankan Tiga Pesan Kunci
Sentani — Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri resmi membuka Diskusi Publik Road to Festival Danau Sentani (FDS) XV Tahun 2026, Jumat (28/11/2025).
Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk menyatukan gagasan seniman, budayawan, komunitas kreatif, pelaku pariwisata, UMKM, serta mitra industri untuk merumuskan arah penyelenggaraan FDS ke-15 yang akan berlangsung pada 3–5 Agustus 2026.
Dalam sambutannya, Basri menekankan tiga hal penting yang menjadi fondasi penyelenggaraan festival.
Pertama, Penguatan Identitas Budaya dalam pelaksanaan FDS yang disebut sebagai ruang untuk menampilkan kekayaan budaya Danau Sentani dan wilayah adat sekitarnya.
“Festival ini bukan sekadar tontonan, tetapi sarana edukasi budaya bagi generasi muda agar tradisi tidak hilang, serta sarana memperkenalkan identitas Papua ke tingkat nasional dan internasional,” ujar Basri.
Kedua, lanjut dia, Sinergi dan Kolaborasi Lintas Komunitas. Melalui temu seniman dan budayawan, ia berharap lahir gagasan kreatif dan terukur.
“Kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata seperti PHRI, asosiasi pemandu wisata, komunitas budaya, hingga organisasi ekonomi kreatif sangat penting untuk memperkuat kesiapan FDS 2026,” tegasnya.
Ketiga kata dia, adalah Dampak Ekonomi bagi Masyarakat. Menurut Basri, FDS bukan hanya agenda budaya, melainkan peluang besar untuk menggerakkan ekonomi lokal. Keterlibatan UMKM dan pelaku kreatif diyakini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta memperluas manfaat festival bagi daerah.
“Aspek budaya, kolaborasi, dan ekonomi harus berjalan beriringan. FDS adalah momentum kolektif, bukan hanya agenda pemerintah,” tegasnya lagi.
Kegiatan diskusi publik ini sekaligus menjadi kick-off resmi rangkaian persiapan FDS 2026.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra menegaskan bahwa penyelenggaraan tahun depan akan lebih terstruktur, dengan konsep yang diperkuat melalui dialog rutin, lokakarya, dan koordinasi lintas pemerintahan, termasuk Pemerintah Provinsi Papua dan Kementerian Pariwisata.
FDS XV tahun 2026 disebut akan membawa pendekatan baru yakni menonjolkan narasi budaya, meningkatkan standar penyelenggaraan, serta memperluas keterlibatan komunitas.
“Rangkaian pemanasan festival juga akan digelar sebulan sebelum acara puncak,” kata Elisa.
Ajang Penguatan Persatuan dan Identitas Papua
Asisten II juga menekankan bahwa FDS bukan hanya perayaan seni, tetapi simbol persatuan dan keberagaman masyarakat Kabupaten Jayapura. Ia mendorong semua pihak untuk tetap menjaga komunikasi dan sinergi mengingat waktu persiapan semakin dekat.
“Dengan kebersamaan, komitmen, dan kerja kolaboratif, kita dapat menghadirkan Festival Danau Sentani 2026 yang membawa manfaat besar bagi budaya, pariwisata, dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Apresiasi kepada Semua Pihak
Mengakhiri sambutannya, Basri menyampaikan apresiasi kepada seluruh seniman, budayawan, komunitas kreatif, pelaku usaha, dan mitra pariwisata yang terlibat dalam persiapan Road to FDS XV.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kontribusi semua pihak. Semoga diskusi publik ini menjadi langkah awal yang kuat menuju suksesnya FDS 2026,” tutup Asisten II.
