Pasific Pos.com
Kabupaten Jayapura

Pelabuhan Depapre Layani Penumpang Antar Kabupaten di Papua dan Papua Barat

SENTANI,- Setelah sempat difungsikan untuk mendukung program Tol Laut dengan fokus utama pendistribusian beras dari wilayah Selatan Papua, kini Pelabuhan Depapre kembali diaktifkan dengan skema baru sebagai pelabuhan bongkar muat penumpang untuk tujuan ke berbagai kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw, S.IP., MKP, saat ditemui di Ruang Media Center Kabupaten Jayapura, Gunung Merah Sentani, pada Senin (16/06/2025).

“Pengoperasian Pelabuhan Depapre yang awalnya berbasis Tol Laut, kini dialihkan ke layanan penumpang karena adanya penghentian subsidi transportasi oleh pemerintah pusat dan provinsi. Meskipun begitu, aktivitas pelabuhan tetap berjalan dan bahkan semakin meningkat,” jelas Alfons.

Sebelumnya, biaya distribusi beras dari Pelabuhan Depapre hingga ke Gudang Bulog di Kota Jayapura dibantu melalui skema subsidi. Namun, dengan terhentinya subsidi tersebut, operasional pelabuhan sempat terdampak.

Sebagai respons, Dinas Perhubungan melakukan perubahan skema layanan, dari pengangkutan logistik menjadi pelayanan penumpang. Perubahan ini terbukti efektif dan telah berjalan sejak tahun 2024.

“Animo masyarakat terhadap layanan penumpang di Pelabuhan Depapre sangat tinggi. Ini menjadi indikator positif bahwa pelabuhan ini memiliki potensi besar untuk dikelola secara profesional dan menopang pendapatan asli daerah (PAD),” lanjutnya.

Saat ini, KM Sabuk Nusantara menjadi salah satu kapal reguler yang aktif melayani rute dari Pelabuhan Depapre menuju berbagai wilayah, termasuk Pelabuhan Teluk Wondama di Papua Barat.

“Baru-baru ini, tepatnya Kamis (05/06), KM Sabuk Nusantara 81 sandar di Pelabuhan Depapre dengan membawa 147 penumpang. Ini menunjukkan bahwa pelabuhan kita sudah menjadi pilihan masyarakat,” ujar Kadishub.

Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura terus menjajaki koordinasi dengan berbagai pihak terkait, guna melakukan pengembangan dan peningkatan layanan Pelabuhan Depapre.

Salah satu rencana strategis ke depan adalah menjadikan Pelabuhan Depapre sebagai pelabuhan singgah kapal-kapal besar (kapal putih) yang memiliki kapasitas lebih besar dan rute pelayaran lebih luas.

“Kami ingin Depapre menjadi pelabuhan alternatif strategis di wilayah utara Papua. Jika kapal putih bisa sandar, maka ekonomi sekitar pelabuhan juga akan bergerak lebih cepat,” tambahnya.