Jayapura,- Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Papua. Langkah ini diambil menyusul laporan kasus keracunan MBG di sejumlah provinsi lain di Indonesia.
Kepala Regional BGN Wilayah Papua, Rama Irjayanto Putra, menyampaikan hal tersebut kepada wartawan usai mengikuti video conference bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., dalam rangka peluncuran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) TNI Program MBG di SMP Negeri 3 Jayapura, Jumat (26/9).
”Sejauh ini, belum ditemukan kasus keracunan di Papua. Namun kami tetap akan melakukan pengawasan super ketat di seluruh dapur SPPG yang ada di wilayah ini,” ujar Rama.
Menurutnya, meski program MBG telah dirancang secara matang, pelaksanaan di lapangan tetap memerlukan pengawasan yang optimal agar kualitas dan keamanan pangan tetap terjaga.
Saat ini, sebanyak 47 dapur mandiri telah beroperasi di berbagai kabupaten/kota di Papua. Salah satu di antaranya adalah dapur yang bekerja sama dengan Kodim di Kabupaten Keerom, yang tengah dalam tahap pengisian peralatan.
BGN juga terus berupaya memperluas jangkauan program, termasuk ke wilayah-wilayah yang memiliki tantangan geografis seperti Kabupaten Mamberamo Raya dan Supiori. Pembangunan dapur percepatan saat ini sedang berlangsung dengan dukungan pemerintah daerah serta koordinasi intensif bersama TNI-Polri.
Menanggapi potensi insiden keracunan, Rama menegaskan komitmen BGN dalam penanganan kesehatan siswa.
”Jika terjadi gangguan kesehatan, seperti alergi atau gatal-gatal, kami akan segera melakukan pengobatan hingga siswa benar-benar sembuh. Kami tidak akan lepas tangan,” tegasnya.
Rama berharap program MBG dapat berjalan sukses di Papua dan memberi dampak positif terhadap kualitas hidup anak-anak, khususnya dalam pemenuhan gizi dan peningkatan layanan pendidikan.