MERAUKE,- Narasumber berkompeten dihadirkan pada kegiatan penguatan kelembagaan dan kemitraan petani kelapa sawit di Swiss-Belhotel, Senin (7/7) yang berasal dari berbagai institusi. Mereka secara khusus memberikan arahan dan materi kepada peserta yang saat itu hadir mengikuti dua kegiatan, yaitu penguatan kelembagaan serta pengukuhan pengurus DPW APKASINDO Papua Selatan periode 2025-2030 di tempat yang sama.
Para peserta aktif melontarkan pertanyaan kepada pemateri dan sharing terkait dengan hal-hal penting yang perlu disikapi bersama demi kemajuan para petani sawit di Provinsi Papua Selatan. Paino selaku Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Provinsi Papua Selatan dalam materinya menekankan beberapa hal, di antaranya tentang dukungan Pemerintah Provinsi Papua Selatan, program strategis, pembentukan koperasi sawit baru, pendampingan petani menuju ISPO, kredit petani sawit melalui KUR serta pelatihan GAP dan kelembagaan petani.
Ia menjelaskan, kelapa sawit merupakan komoditas strategis bagi Provinsi Papua Selatan. Oleh karena itu DP2KP siap untuk memfasilitasi kemitraan yang adil, mengembangkan kelembagaan petani serta mendorong investasi berkelanjutan demi mewujudkan sawit rakyat yang mandiri serta berkelanjutan.
Ia juga memaparkan tentang potensi komoditas kelapa sawit di Provinsi Papua Selatan, gambaran umum perkebunan kelapa sawit, produksi dan nilai ekonomi sawit, kelembagaan petani hingga tantangan dan peluang. Untuk kelembagaan petani indikatornya meliputi kelompok tani sawi aktif, koperasi sawit rakyat aktif, kemitraan aktif dan luas plasma rakyat aktif.
Sedangkan tantangan yang dihadapi antara lain konflik/tumpang tindih lahan, sertifikasi ISPO/RSPO serta produktivitas petani dan perusahaan. Untuk peluang mencakup peningkatan produktivitas, lahan non hutan sesuai RT RW dan belum tersedia industri hilir. (iis)
