Jayapura,– Dalam upaya melestarikan pengetahuan lokal serta mengeksplorasi lebih dalam potensi tumbuhan obat tradisional, SAGU Foundation menggelar survei bertajuk Kesadaran dan Persepsi Terhadap Pengetahuan Tumbuhan Obat Tradisional di Papua. Survei ini dilaksanakan secara daring dan terbuka bagi masyarakat Papua.
Masyarakat dapat mengakses survei tersebut melalui tautan: https://bit.ly/PapuaTMK-survey. Survei dibuka sejak 2 Mei hingga 2 Juni 2025, dan dirancang untuk memakan waktu sekitar 15 menit.
Direktur SAGU Foundation, Tisha Rumbewas, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari perayaan 10 tahun berdirinya yayasan tersebut, yang pada tahun ini mengusung tema Tahun Pengembangan Komunitas (Community Development Year).
“Survei ini menjadi sarana penting untuk mendukung penelitian, publikasi ilmiah, dan edukasi terkait pelestarian pengetahuan lokal Papua, terutama di bidang kimia bahan alam atau phytochemistry,” ujar Tisha saat ditemui di Jayapura, Minggu petang, 4 Mei 2025.
Menurutnya, survei ini bertujuan untuk memahami persepsi masyarakat mengenai penggunaan, pewarisan, serta tantangan dan peluang dalam melestarikan pengetahuan tentang tumbuhan obat tradisional Papua.
“Semua data yang dikumpulkan bersifat anonim dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah dan pengembangan edukatif. Kami ingin memastikan bahwa warisan budaya dan pengobatan tradisional Papua tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat modern,” jelas Tisha, yang juga dikenal sebagai peneliti fitokimia Papua.
Ia menambahkan, partisipasi aktif masyarakat dalam survei ini akan menjadi kontribusi penting dalam menjaga kekayaan hayati dan budaya Papua, serta memperkuat posisi ilmu pengetahuan lokal di tingkat nasional maupun internasional.
“Partisipasi masyarakat sangat kami harapkan. Suara mereka sangat berharga dalam upaya melestarikan pengetahuan dan nilai-nilai leluhur Papua,” tandasnya.
SAGU Foundation merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM )yang berbasis di Jayapura, Papua. Didirikan pada tanggal 17 Januari 2015 dengan fokus layanan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian di Papua.
SAGU merupakan singkatan dari “Strengthening, Assisting, Generating, Utilizing”.Sagu (sago, Metroxylon sp.) merupakan makanan pokok bagi orang Papua dan bernilai tinggi dalam budaya Papua. Sagu melambangkan “mama”, orang yang melahirkan dan menjaga anak-anak Papua.