Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

Ini Alasan Perum Bulog Datangkan Beras dari Sultra

Pekerja mengemas beras di gudang Bulog.

Jayapura – Perum Bulog Kanwil Papua untuk pertamakalinya mendatangkan beras dari Sulawesi Tenggara (Sultra) sebanyak 3.000 ton.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua, Ahmad Mustari mengatakan, beras didatangkan dari Sultra lantaran daerah tersebut sedang mengalami surplus.

“Ini perdana kami datangkan dari luar Papua selain Sulawesi Selatan dan Jawa Timur,. Beras sedang dalam perjalanan menggunakan kapal laut,” kata Mustari di Jayapura, Rabu (30/4/2025).

Dia pun memastikan kapasitas gudang Perum Bulog Papua masih mampu menampung beras dari luar daerah, oleh karena itu pihaknya mendatangkan beras ribuan ton tersebut.

Mustari bilang, beras Sultra didatangkan untuk menambah stok di Jayapura dan Nabire lantaran panen masih terus dilakukan.

“Panen masih terus berjalan, sementara kapasitas gudang di Sultra tidak mencukupi, sehingga digeser ke Papua,” jelasnya.

Hal ini sejalan dengan kebutuhan beras di enam provinsi di Papua yang mencapai 160 ribu ton per tahun, terlebih program SPHP dan bantuan pangan kembali dijalankan.

Penyerapan Beras Merauke 57 Persen

Perum Bulog Kanwil Papua telah menyerap 11.270 ton beras petani Merauke hingga 30 April 2025. Mustari mengatakan, realisasi penyerapan tersebut telah mencapai 57 persen dari target sebesar 19.560 ton pada 2025 ini. Pihaknya pun memprediksi penyerapan beras Merauke mengalami over target.

Mustari bilang, saat ini, beras yang ada di gudang Bulog Merauke telah distribusikan ke sejumlah daerah, antara lain ke Nabire, Biak Numfor dan Jayapura serta Mimika untuk pemenuhan stok.

“Distribusi harus kita lakukan lantaran kapasitas gudang dikhawatirkan tidak mencukupi sebab penyerapan masih terus berjalan,” jelas Mustari.

Dia pun menjelaskan, adanya penyerapan hingga ribuan ton sampai posisi Maret tahun ini lantaran setiap hari ada panen. Selain itu, capaian penyerapan beras tersebut juga hasil kerja sama Perum Bulog dan para mitra serta petani.

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, penyerapan beras Merauke tahun ini lebih cepat terealisasi lantaran swasembada beras yang awalnya ditargetkan pada akhir tahun, namun oleh pemerintah pusat dipercepat yakni pada April ini.

“Karena itu kita kerja keras melakukan percepatan dengan melakukan pendekatan kepada petani dan mitra agar semua beras masuk ke Bulog,” ungkapnya.

Penyerapan beras Merauke yang dilakukan oleh Perum Bulog merupakan jenis medium dengan harga beli Rp12.000 per Kilogram. Beras tersebut disalurkan untuk public service obligation atau PSO yaitu ke aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri serta kebutuhan operasi pasar dan bantuan pangan.(Zulkifli)

Leave a Comment