Pasific Pos.com
Headline

Pekan Ini, Poksus dan Sekwan DPR Papua Akan Tinjau Lokasi Lahan Kopi Robusta 7 Hektar di Kampung Yambra

Ketua Kelompok Khusus DPR Papua, Jhon NR Gobay dan anggota Poksus, Yonas Alfons Nusi ketika foto bersama Kadis Perindagkop Kabupaten Jayapura dan sejumlah Kadis terkait serta beberapa anggota DPRD Kabupaten Jayapura usai penutupan pelatihan penggunaan mesin olah Kopi Robusta bagi kelompok Petani Kopi Kampung Yambra, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Jumat 19 Mei 2023. (foto Tiara).

Jayapura – Dalam waktu dekat ini, Kelompok Khusus (Poksus) DPR Papua bersama Sekwan DPR Papu, Dr.Juliana J. Waromi, SE, M. Si akan berkunjung ke lahan Kopi Robusta 7 hektar yang dimiliki oleh masyarakat Kampung Yambra, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Hal itu dikatakan, anggota Kelompok Khusus (Poksus) DPR Papua, Yonas Alfons Nusi kepada Pasific Pos, disela sela acara penutupan pelatihan penggunaan mesin olah Kopi Robusta bagi kelompok Petani Kopi Kampung Yambra, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Jumat 19 Mei 2023.

Dikatakan, ini konsep dari utusan adat untuk bagaimana membuat masyarakat kampung merasa nyaman kalau kerja di dapurnya sendiri.

“Jadi dalam waktu dekat ini kami dari utusan adat bersama Ibu Sekwan Juliana Waromi akan turun dan mengunjungi kampung Yambra. Bahkan, Ibu Sekwan sudah menyatakan siap untuk ikut mengunjungi Kampung Yambra. Selain itu, nanti kita akan sampaikan kepada pemerintah daerah dalam hal ini Perindgkop dan Pj Bupati Kabupaten Jayapura untuk kita lakukan kunjungan bersama,”ungkapnya.

Bahkan lanjut Yonas Nusi, rakyat sudah kerja secara Swadaya dan sukarela untuk membuat kebun 7 hektar. Dan kini siap panen.

“Dalam siap panen ini, kita juga perlu mempersiapkan mereka dari sisi tehknologi, tapi juga pengetahuan yang cukup untuk mereka bisa gunakan alat ini dengan baik. Kalau kita hanya kasih mesin tapi tidak memberikan bekal pengetahuan ahli tehknologi itu sama saja kita sengsarakan rakyat yang kesekian kalinya,” ucapnya.

Oleh karena itu kata Nusi, para petani Kopi ini harus di tuntun dengan baik dan berikan pengetahuan yang cukup kepada mereka, sehingga mereka tahu bagaimana mengoperasikan mesin, bagaimana service mesin tapi juga mereka mengolah kopi dengan baik.

Diakui, meskipun dirinya dari Saireri,
namun ketika menjadi anggota dewan, itu berarti pihaknya sudah menjadi anggota DPR untuk seluruh Papua.

“Jadi tidak melihat dari segi wilayah suku tertentu saja, tapi karena kita melihat semua dari kegiatan ini. Dan saya di organisasi ini sebagai pendiri dan penasehat. Oleh karena itu, sebagai anggota dewan melihat kegiatan rakyat khususnya untuk produksi Kopi Robusta di lembah Grimenawa ini cukup berpotensi. Artinya berpotensi dalam segala hal,” tandas Yonas Nusi.

Apalagi kata Yonas Nusi, ketika para petani kopi ini menanam dengan baik lalu dipelihara dengan baik pula, maka saat panen juga dengan baik. Sehingga dibutuhkan Tehknologi Ahli Pengetahuan.

Menurut dia ,dengan mengikuti pelatihan, maka anak anak muda di Kampung Yambra, Distrik Kemtuk Gresik ini sudah mampu memberikan kepastian kepada petani kopi agar mereka tidak ragu lagi tentang hasil mereka.

“Itu juga mereka bisa ukur, satu hari bisa berproduksi berapa dan satu bulan bisa capai berapa ton. Oleh karena itu, dengan pelatihan bagaimana menggunakan mesin pengolah. Dan sasarannyan itu mereka sendiri bisa mengoperasikan alat kopi dan mereka juga bisa service. Sehinga ini lah yang kita lakukan lewat Himpunan Perempuan Kreatif dan Pengusaha Papua (HPKPP),” jelasnya.

Sekedar diketahui pelatihan itu digelar di Bengkel Kreatif Papua yang didirikan oleh Pak Imade di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura.

Apalagi kata Yonas, fungsi dan tanggungjawab kita sebagai anggota dewan itu harus mampu melakukan koordinasi ketika mendapatkan aspirasi ini. Untuk itu, kita harus mampu melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah dan eksekutif.

Untuk itu, kata Yonas Nusi, pihaknya akan sampaikan hal tetsebut kepada dinas dinas yang punya kewenangan mengatur dan mengolah fungsi dan tanggungjawabnya untuk bisa melayani rakyat dengan baik dan memperhatikan kebutuhannya.

“Harusnya mereka melakukan itu dan pada hari ini saya dengan segala hormat menyampaikan bangga kepada pemerintah daerah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Pj Bupati Kabupaten Jayapura bersama Dinas Perindagkop Kabupaten Jayapura, yang mana dinas Perindakop ini telah bersedia untuk mengambil keputusan yang tepat. Bukan satu mesin saja tapi satu set mesin,
berarti itu ada beberapa mesin,” imbuhnya.

Legislator Papua ini pun menilai, apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Jayapura melalui Perindagkop dan hasil petunjuk dari Pj Bupati, merupakan langkah maju dari perhatian negara lewat pemerintah daerah kepada rakyat kita.

Untuk itu, tandas Yonas Nusi, kita berikan apresiasi selanjutnya kami akan laporkan hal ini kepada Pimpinan DPR khususnya kepada komisi terkait dalam hal ini Komisi II DPR Papua bidang Perekonomian yang didalamnya ada pak Jhon Gobay dan Pak Kope Wonda untuk bisa melakukan komunikasi kepada ketua komisi bahkan kepada pimpinan dewan terkait dengan potensi Kopi Robusta di Lembah Grime Nawa.

“Kedepan kami akan tetap mendukung untuk terlaksanannya acara sosialisasi. Sosialisasi bagaimana dia tanam,dia pelihara dan dia petik. Tentunya kita juga akan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Perindagkop yang sudah mengambil keputusan tepat untuk menyerahkan alat penggiling kopi satu set,” terangnya.

“Mungkin ini yang perlu kita lakukan dalam tahap awal dan untuk Kelompok Khusus (Poksus) dari utusan adat sudah punya komitmen dan keputusan untuk datang kepada rakyat dan melihat apa yang rakyat lakukan dan kita akan mencoba untuk melakukan komunikasi dengan pihak pihak terkait, “sambungnya.

Diungkapkan, dengan kehadiran kami berdua disini, ini membuktikan bahwa kami serius untuk bisa mengawal. Dan tadi ketua Poksus sudah sampaikan bahwa kita akan berkunjung ke Kampung Yambra.

“Ya mudah mudahan dengan kunjungan kita nanti itu akan mendapatkan dukungan dan apa yang diharapkan oleh petani bisa terjawab,”harapnya.

Pada kesempatan ini juga, Yonas Nusi menyampaikan terimakasih kepada Sekwan DPR Papua, Dr. Juliana J. Waromi, SE, M.Si yang sudah ikut berpartisipasi menolong petani kopi ini dengan menyumbangkan alat bangunan berupa Seng dan juga Kloset yang akan digunakan oleh para petani itu.

“Karena kampung ini sudah terbuka maka fasilitas MCK-nya juga harus ada dan Seng itu juga akan dipakai untuk membangun rumah produksi sementara, atau kita sebut dengan para para dapur kampung rakyat Papua. Ini konsep kita dari utusan adat untuk bagaimana membuat masyarakat kampung merasa nyaman kalau kerja di dapur sendiri. Jadi dalam waktu dekat ini kami dari utusan adat bersama Ibu Sekwan Juliana Waromi akan turun dan mengunjungi kampung Yambra,”ungkapnya.

Yonas Nusi menambahkan, rakyat sudah Swadaya secara sukarela dan mereka sudah buat kebun 7 hektar dan siap panen. Dalam siap panen ini kita perlu mempersiapkan mereka dari sisi tehknologi tapi juga pengetahuan yang cukup untuk mereka bisa gunakan alat ini dengan baik. Kalau kita hanya kasih mesin tapi tidak memberikan bekal pengetahuan ahli tehknologi itu sama saja kita sengsarakan rakyat yang kesekian kalinya.

“Makanya harus kita tuntun dengan baik dan berikan pengetahuan yang cukup kepada mereka sehingga mereka tahu bagaimana mengoperasikan mesin, bagaimana service mesin tapi juga mereka mengolah kopi dengan baik. Jadi sekali lagi, dalam waktu dekat Kelompok khusus bersama Sekwan DPR Papu akan mengunjungi lahan kopi 7 hektar yang dimiliki oleh masyarakat Kampung Yambra di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Kolompok Khusus (Poksus) DPR Papua, Jhon NR Gobay menilai apa yang sudah dilakukan masyarakat Kampung Yambra itu, dengan bantuan satu set peralatan atau mesin penggiling kopi, maka tergenapi orang bicara hilirisasi.

“Jadi mereka punya kebun setelah itu dengan bantuan ini nanti mereka akan produksi. Nah persoalan berikutnya adalah pemasaran dan Dinas Perindag Kabupaten Jayapura telah sampaikan bahwa membuka peluang pemasaran,” ujar Gobay.

Kendati demikian, Jhon Gobay berharap agar pasar untuk petani kopi ini mulai sekarang harus disiapkan. Dengan menyediakan lahan agar mereka dapat mendirikan gerai atau kedai kopi.

“Tadi juga saya minta kepada pihak Lanud, kalau bisa ada tempat sedikit yang mereka sediakan untuk UKM UKM bangun gerai gerai kopi,”ucapnya.

Gobay menambahkan, kalau untuk konteks ini kan minimal ada kedai kopi sehingga dari Kopi Grime ini, Brandnya itu tetap ada.

“Dan saya yakin penerintah pasti akan membantu. Apalagi saya lihat, semangat dari Pak Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Jayapura termasuk Pj bupati, sangat welcome dan sangat mendorong kreativitas dari masyarakat. Maka kedepan kopi Robusta dari Grimenawa ini tentunya akan dibangunkan sebuah gerai atau kedai begitu juga dengan produk produk lainnya,” tutup Jhon Gobai yang juga sebagai Anggota Komisi II DPR Papua bidang Perekonomian. (Tiara)