SENTANI – Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal mengungkapkan bahwa 40 koban tewas dalam tragedi Banjir Bandang yang terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura akan dimakamkan secara masal.
“Kalau tidak ada hambatan, besok seluruh korban yang tewas akan dimakamkan secara masal” kata Klemen Tinal dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Posko Induk bencana di Lapangan Upacara Kantor Bupati Jayapura, Selasa (19/3) sore.
Dirinya juga mengaku bahwa, Pemerintah Provinsi Papua telah berkoordinasi dengan tokoh agama dan tokoh adat yang ada di Kabupaten Jayapura terkait rencana ini.
Wakil Gubernur Papua juga mengungkapkan bahwa pemakaman ini akan dijadikan suatu tempat untuk mengenang banjir bandang yang terjadi di daerah tersebut.
“Tokoh agama juga sudah koordinasi dengan pihak keluarga dan berkoordinasi juga dengan kita untuk dikuburkan secara masal di satu tempat untuk mengingatkan kita denga trageni ini” tandasnya.
Dirinya menuturkan, untuk meringankan beban Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura dalam membantu korban banjir, Pemerintah Provinsi Papua juga akan memberikan bantuan kepada pemerintah setempat.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan yang telah hadir dengan tulus dan iklas untuk membantu korban banjir bandang di Sentani.
“Mari terus menerus kerja, kalau ada info mohon untuk segera disampaikan ke posko utama untuk segera ditindaklanjuti dengan cepat” pungkas Klemen.
Lebih lanjut dikatakannya korban tewas dalam tragedy tersebut hingga saat ini masih terus bertambah. “Sampai hari ini, kita lihat korban semakin bertambah dengan cepat, data yang masuk ke saya tadi pagi itu ada 87 korban tapi sore tadi sudah bertambah sampai 96 orang yang meninggal dunia dan ada 70 sekian yang sampai saat ini masih belum ditemukan” ujarnya.
Klemen juga menuturkan bahwa hingga saat ini kurang lebih ada 7000 orang yang telah mengungsi ke sejumlah posko yang telah disediakan oleh pemerintah.
“Ada yang mengalami luka ringan dan berat, pengungsi kurnag lebih ada 7000 orang dan posko sekarang ada 6 titik ini diminimalisir agar kita juga mudah untuk mengornize seluruh korban yang ada. Kita juga sedang memikirkan alternative untuk mengatasi musibah ini” katanya,
“Setelah berkoodinasi dengan tokoh adat dan tokoh agama, ada Ondofolo (Kepala Suku Besar) di Kampung Harapan yang bersedia tanahya dijadikan lokasi untuk pemakaman masal ini” tambah Klemen menutup wawancara.