Timika, Sebanyak 2.679 siswa pada Sekolah Menengah Atas dan Kejuaran (SMA/SMK) se Kabupaten Mimika dinyatakan siap melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN).
Kepala Seksi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan (Disdik)Mimika, Manto Ginting mengakui, sebanyak 24 SMK di Mimika dengan jumlah peserta 1.478 siswa.
Ia menjelaskan, dari 24 SMK tersebut, sebanyak 20 SMK yang melaksanakan UNBK dengan jumlah peserta 1.377 siswa. Sedangkan SMK Mararti, Donbosco, Yosua dan SMK Penerbangan Mimika melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) dengan jumlah peserta 101 siswa.
“Pelaksanaan USBN untuk SMK dimulai tanggal 11 maret hingga 18 maret 2019 dan pelaksanaan UN dimulai tanggal 25 maret hingga 28 maret 2019.
“Sebenarnya penanganan pelaksanaan ujian SMA/SMK itu di Provinsi, tapi kami sebagai perpanjangan tangan selalu dititip untuk monitoring ujian. SMK sementara melaksanakan USBN hari ke dua,” ungkap Manto saat ditemui di Kantor Disdik Mimika di kompleks Sentra Pendidikan, SP5, distrik Iwaka Kabupaten Mimika, Selasa (12/3).
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa sebanyak 19 SMA dengan jumlah peserta 1.201 siswa. Namun 12 SMA yang nantinya akan melaksanakan UNBK dengan jumlah peserta 963 siswa, sedangkan SMA Taruna Timika, YPPGI Timika, HMM AL-Falah, SMAN 3, MA DDI Nurul Islam, SMTK Timika serta SMA YPK Timika akan melaksanakan UNKP dengan jumlah peserta sebanyak 238 siswa.
“Untuk SMA hanya 12 sekolah yang UNBK dan ada tujuh sekolah yang melaksanakan UNKP. Pelaksanaan USBN mulai tanggal 18 sampai dengan 25 Maret 2019. Untuk UN dimulai tanggal 1 April sampai dengan 4 April 2019,” jelasnya.
Ia mengakui, mengingat pelaksanaan ujian ini langsung dari data pokok pendidikan (Dapodik). Dalam hal ini PDUN yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Papua langsung diambil dari dapodik. Selanjutnya diferivikasi oleh masing-masing satuan pendidikan. Karena itu, pendanaan ujian langsung disalurkan dari Provinsi.
“Biaya dan soal ujian ini ditanggung dari Provinsi. Itu penganggarannya ada di masing-masing satuan pendidikan melalui dana BOS. Tanggal 18 maret soalnya sudah kami terima dan disampaikan ke masing-masing sekolah,” ungkapnya.
Pelaksanaan UNSB dan UN bagi SMA/SMK dijamin berjalan lancar dengan pasokan listrik dari PLN yang memadai. Meski berdasarkan SOP menentukan bahwa seluruh sekolah pelaksana UNBK wajib memiliki generator tersendiri tanpa mengharapkan PLN.
Selain itu seluruh sekolah juga wajib menyiapkan UPS di setiap server untuk penyimpan data sementara agar ketika adanya pemadaman hasil ujian yang telah ada tidak hilang. Hal tersebut dilakukan agar dalam.pelaksanaan ujian tidak mengulang lagi.
“Kami akan melakukan koordinasi bersama PLN. Kami sudah buatkan suratnya supaya Disdik, Telkom dan PLN bisa bekerja sama supaya ujian bisa berjalan dengan lancar,” tuturnya. (Ricky)