Manokwari, TP – Mulai Rabu (24/4) hingga 8 Mei mendatang, 3.817 pelamar mengikuti tes calon Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dilaksanakan di SMAN 1 Manokwari.
Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo resmi membuka ruangan tanda dimulainya tes calon ASN, Rabu (24/4). Wakil Bupati didampingi Sekda Kabupaten Manokwari Aljabar Makatita, Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Manokwari Suleman Simon Sesa; Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Manokwari, Anton Renyaan, serta sejumlah pengawas dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Kepada wartawan, Wakil Bupati Edi Budoyo mengatakan, pelaksanaan tes ini untuk formasi tahun 2018 dengan menggunakan sistem CAT (computer assisted test).
Dia menilai tes menggunakan sistem CAT sangat bagus karena begitu soal selesai, nilainya sudah bisa langsung diketahui sehingga dapat meringankan Pemkab Manokwari, terutama agar tidak ada oknum yang menjanjikan kelulusan kepada peserta tes. Sebab, sistem itu yang langsung menentukan kelolosan peserta itu sendiri.
“Tadi saya buka, mulai tes PNS (sekarang ASN) itu saya dan bupati sendiri merasa hati itu ringan, apa pun nanti pasti ada seseorang yang akan meminta tolong. Tapi dengan CAT kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa karena yang menentukan nanti adalah panitia seleksi dari Jakarta,” tegasnya.
Penggunaan sistem CAT dalam tes calon ASN ini seolah mengindikasikan kandasnya upaya Pemkab Manokwari yang menginginkan agar tes dilaksanakan secara manual. “CAT ini hanya untuk Manokwari, sehingga tidak bisa ada pelamar misalnya dari Sorong, Jayapura, Jawa, Aceh, yang tadinya online kan bisa. Jadi ini sistem CAT terbatas untuk Manokwari saja untuk memproteksi pencari kerja di Manokwari. Istilahnya CAT, tapi khusus untuk Manokwari, tapi nilainya bisa langsung kita ketahui,” sebutnya.
Menurutnya, menggunakan sistem CAT ini di satu sisi menguntungkan, tapi di sisi lain juga ada kelemahannya. “Jadi ada plus minusnya, tapi kalau sampai dia sudah lulus kita akan mendapatkan pegawai yang tentu qualified (memenuhi syarat) karena SDM mereka pasti sudah teruji. Jadi ada plus minusnya,” tukasnya.
Kepala BKPP Kabupaten Manokwari, Anton Renyaan menjelaskan, sebelum mengikuti tes, para peserta terlebih dahulu melakukan registrasi untuk memperoleh nomor pin dan password untuk login. Setiap hari, kata dia, ada 320 peserta yang mengikuti tes, yang dibagi dalam empat sesi.
“Setiap sesi ada dua kelas, sehingga dalam sehari ada delapan kelas. Jadi satu hari ini kita habiskan 320 orang. Tes berlangsung sampai 8 Mei mendatang. Yang terbanyak ini SMA, jadi kita habiskan SMA dan berlanjut terus. Hari pertama ini untuk SMA,” sebutnya kepada wartawan.
Dia menambahkan, ada penambahan durasi waktu tes karena sesuai informasi dari pusat, ada tes untuk SKB (seleksi kemampuan bidang) dengan durasi 20 menit. “Ini terkait dengan bidang yang dilamar. Misalnya kalau untuk perikanan, maka soal-soalnya terkait perikanan. Tidak mungkin orang perikanan menjawab soal-soal untuk tenaga medis. Jadi soal-soal yang dilamar itu akan muncul sesuai bidangnya. Untuk satu SKB ada 100 soal dengan waktu 120 menit. Ditambah 20 menit untuk SKB,” terangnya. (BNB-R3)